RSS

sebuah jawaban,

bismillah,
Ya Allah, kuatkanlah hambaMu yang lemah ini..

ketika kau membaca ini,
sedikit demi sedikit, akan aku pupus dan hapus,
memupus harapan
menghapus peluang.
ya, sedikit banyak yang sudah dilalui,
hampir dua tahun lamanya, bukan waktu yang singkat.
tapi waktu yang singkat pula untuk saling mengenal.

pertama, ijinkan saya meminta maaf.
meminta maaf dari hati terdalam,
saya memang tak bisa menjadi harapan dan dambaan ibumu.
saya tau, ibumu terlalu tinggi dan baik menilai saya.
bahkan saya belum pernah bertemu secara personal dengan beliau,
tapi beliau sudah sebegitu percayanya dengan saya,
saya merasa tersanjung :)
saya juga meminta maaf padamu,
atas keputusan sepihak yang tak berkenan di hatimu,
juga saya sebenarnya

saya mulai berandai,
jika saya tidak berkeputusan seperti itu, saya dan kamu akan semakin jauh melangkah,
entah akhirnya berjalan lurus atau tersesat

saya memang bukan perempuan sempurna,
sesempurna perempuan yang kau harapkan.
inilah saya, dengan keterbatasan saya.
saya tak pernah merasa cukup dengan keterbatasan saya
karena saya selalu berusaha yang terbaik untuk mengurangi keterbatasan itu.

boleh saya bilang,
karena kau-lah, saya berubah banyak,
berubah drastis.
merubah semuanya, termasuk tatanan hidup saya yang monoton.
karena kau-lah, saya belajar banyak hal,
terutama bagaiman cara menjalin hubungan dengan orang lain,
big big thanks for you ^^

mau tak mau,
rela tak rela,
cepat ato lambat,
saya sudah berpikir jauh sampai ke sini,
'jika seandainya kami memang tak bisa bersama'
awalnya, mungkin saya akan sedih, menjerit, dan menangis,
karena saya kehilangan seseorang yang penting dalam hidup saya.
benar-benar saya merasakan dua keadaan yang berbeda bila dibandingkan dengan yang sekarang.

entah mengapa,
sekarang rasanya jauh lebih ikhlas, rela kehilangan,
karena memang sesuatu itu bukan milik saya,
jadi saya tak perlu takut untuk kehilangan.
mungkin dihari-hari pertama,
saya akan merasakan kekosongan,
namun,
saya sadar,
itu tak berlangsung lama,
karena saya akan terbiasa pula, untuk kehilanganmu.
mungkin satu hal yang perlu saya relakan lagi,
harus rela juga bila melihatmu dengan orang lain =)

hehe, ini bukan kali pertamanya,
jadi pintar-pintarnya saya saja bagaimana menyembunyikan dan menyembuhkan hati.

oia, saya juga mulai mempelajari bagaimana memahami orang lain,
bagaimana ibu saya memahami ayah saya,

boleh saya katakan sesuatu,
mungkin sekarang ini masih terlihat keterbatasan saya,
tapi bisa jadi,
lewat umur 20 thn, saya bisa menjadi wanita yang dewasa ^^
patokan umur yang memang saya buat sendiri,
benar mungkin, jika saya masih kekanak-kanakan,
tak bisa membuat orang yang saya sayangi nyaman di samping saya,
saya tak menyalahkan keterbatasan saya itu.
tapi,
alangkah lebih indahnya jika ada,
seseorang yang akan mengisi keterbatasan saya dengan ketidakterbatasannya.
maksud saya,
dengan saya yang seperti ini, saya yang apa adanya seperti ini,
berharap,
akan ada seseorang,
yang benar-benar disiapkan Allah, spesial untuk saya,
yang akan mengisi kekurangan-kekurangan saya,
menjadi imam saya, mengajari saya, mengingatkan saya, dan melindungi saya.
saya benar-benar menunggu orang itu ^^
entah disembunyikan Allah dimana ya,

Jadi sekarang,
jika kau sudah benar-benar, katakahlah, menyerah terhadap saya,
baiklah,
saya juga tak dapat berharap banyak,
seperti ungkapan saya di awal tadi,
memupus harapan saya yang terlanjur membumbung tinggi,
dan menghapus peluang saya untuk menjadi perempuan sempurna.

saya ingat kata-katamu,
'' akan ada berjuta-juta jalan yang membuat kita terpisah, tapi akan ada satu jalan yang membuat kita bersatu kembali ''
entah, seperti suntikan adrenalin, kata-kata itu sebelumnya menjadi pompa harapan saya,
tapi sekarang lebih baik saya delete saja =)

bismillahirahmanirahim, kuniatkan lillahi ta'ala,
maka saya benar-benar akan menghapus anda dari folder mimpi-mimpi saya ^___^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Subhanallah..

tulisan yg bagus nia, menyentuh hati

tak usah khawatir dengan persoalan itu, yakinlah Allah sudah mempersiapkan seseorang di luar sana untuk kita. Kita hanya diuji dalam PROSES, jadi sebisa mungkin kita memperbaiki diri saja untuk mjd makhluk Allah yg lebih baik. :-)
hamasah

Cherelia D. P Arthania mengatakan...

hu'uhm ma,
mohon doa dan dukungan erma yaaa :))

memang benar, tak perlu ada yg dikhawatirkan, Allah telah menyiapkan yg terbaik untuk kita.
aminm, smoga nia bisa menjadi muslimah sejati ^^

keep istiqomah erma sayang ^____^

Anonim mengatakan...

amiiin semangat deh, semangat2..hhoo..mumet tugas cher

Posting Komentar