tag:blogger.com,1999:blog-25467021573864438362024-03-13T23:05:01.623+07:00Semua Bermula Dari Sini dan Akan Berakhir Dari Sini...hanya sebuah catatan kecil, pengisi kesibukan sehari-hari, kumpulan kisah, nasehat, pengalaman, cita-cita, dan harapanCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.comBlogger89125tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-67727251412037301872014-07-29T17:00:00.001+07:002014-07-29T17:00:46.580+07:00Sesedarhana cinta itu....<span style="line-height: normal;">Dulu, pernah sekali waktu aku bertanya.. Adakah yang mencintaiku dan ingin kucintai dengan sederhana. Mencintai dengan keluasan hati untuk menerima apa adanya. Sebuah penerimaan tanpa segudang persyaratan dan setumpuk keinginan. Karena bagiku, tak perlu mencari yang sempurna, jika yang sederhana saja sudah membuatku bahagia.</span><br />
<span style="line-height: normal;"><br /></span>
<span style="line-height: normal;">Cinta yang tak muluk. Cinta lewat tatap mata walau tak sempat terucap kata. Cinta yang mungkin tak terlihat. Cinta yang sederhana. Cinta yang jika engkau tidak mampu membuatnya tertawa, cukuplah untuk membuatnya tidak terluka. Adakah? Siapakah? </span><br />
<span style="line-height: normal;">Ya, aku ingin mencintai dan dicintaimu dengan sederhana. Tak perlu segala keriuhan dan kerumitan itu. Aku mencintaimu, dengan segala kesederhanaanmu. Karena sesungguhnya, kesederhanaanmu lah yang membuatmu istimewa di mataku, dan hatiku.. Selalu, seperti dulu.</span><br />
<span style="line-height: normal;"><br /></span>
<span style="line-height: normal;">Sesederhana itu....</span><br />
<span style="line-height: normal;"><br /></span>
Maka adakah aku dalam rencana masa depanmu?<br />
Apakah aku akan menjadi bagian dalam masa depanmu?<br />
Your future??<br />
<br />
#inisialDCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-92190280875426837552014-07-19T10:18:00.003+07:002014-07-19T10:18:49.891+07:00Lelaki itu aneh <span style="line-height: normal;">Laki-laki itu aneh yaa, :)</span><br />
<span style="line-height: normal;">Kenapa ? Coba diliat.</span><br />
<span style="line-height: normal;">Kalau melihat perempuan yang lebih kaya materi daripada dia, dia akan minder dan mundur duluan sebelum mendekati, padahal si perempuan mungkin tidak pernah sedikit pun memikirkan materi si laki-laki itu.</span><br />
<span style="line-height: normal;">Kalau melihat perempuan yang lebih sholeh daripada dia, dia akan mikir dulu dan males ngedeketin, padahal si perempuan mungkin tidak pernah sedikit pun mempermasalahkan pengetahuan agama si laki-laki itu.</span><br />
<span style="line-height: normal;">Kalau melihat perempuan yang penghasilannya lebih tinggi daripada dia, dia akan mengurungkan niat untuk mendekati, padahal si perempuan itu barang kali bekerja bukan untuk berlomba-lomba siapa yang lebih tinggi penghasilannya, tapi bekerja untuk membantu keuangan keluarga.</span><br />
<span style="line-height: normal;">Kalau melihat perempuan yang menggadang-gadangkan ga pengen nikah muda, dia akan mengurungkan niat untuk mengajak nikah muda, padahal kalau dia datang melamar ke orangtua dan mengajak nikah segera, belum tentu si perempuan akan menolak, meskipun dia tidak berencana sebelumnya untuk nikah muda.</span><br />
<span style="line-height: normal;">Nah, aneh kan?</span><br />
<span style="line-height: normal;">Bukannya laki-laki itu kodratnya adalah menjadi orang yang tidak takut mencoba, mencoba meskipun kemungkinannya hanyalah satu dibanding sembilan puluh sembilan. Bukannya kodratnya laki-laki itu adalah pemberani, tidak takut kalaupun harus menerima penolakan berkali-kali. Asal jangan jadi PHP aja, kalau belum berani berKOMITMEN yaaa jangan datang. Karna lelaki shalih itu meminangnya atau mempersilahkan laki2 shalih untuk maju. Tenang aja, perempuan itu kodratnya adalah menerima apa adanya kok :)</span><br />
<span style="line-height: normal;"><br /></span>
<span style="line-height: normal;">Aaaaak, memang lelaki itu aneh.</span><br />
@likeislamCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-42141546373269660102014-06-13T20:26:00.002+07:002014-07-19T10:20:09.146+07:00i wanna tell you i was feeling that way tooI wanna tell you I was feeling that way too.<br />
<br />
Meski tak tau apa yg sebenarnya kau rasakan<br />
Namun entah itu muncul dengan sendirinya<br />
Ketika aku mulai nyamam dengan semua perlakuanmu<br />
Ketika setiap sikapmu menenangkanku<br />
Ketika setiap katamu mendamaikan hatiku<br />
Dan ketika setiap candaanmu selalu menghiburku<br />
Entah semua mulai dari mana<br />
Entah apa hanya aku yang merasakannya saja<br />
Entah apakah ku hanya sepihak merasakannya<br />
Namun yang pasti, rasa itu muncul dengan sendirinya<br />
Terpupuk dan tersemai dengan sendirinya<br />
<br />
Terima kasih telah sempat memberikan kesempatan kepadaku<br />
Merasakannya, aku bahagia meski hanya sebentar saja mampir dalam hidupmu<br />
Meski baru sebentar merasakan perhatianmu<br />
Karena aku tau ini cuma sepihak<br />
Sama seperti yang sebelumnya<br />
<br />
Ctrl Alt lalu Del<br />
<br />
Goodbye, My Inspiration :)<br />
<br />
*inisialDCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-601731232581475592012-04-23T19:22:00.001+07:002012-04-23T19:22:31.503+07:00goodbye turtletenang saja adikku,<br />
ku tak ada niat berbalik ke masa lalu itu<br />
skrng, km adl masa sekarang dan masa depannya,<br />
jdi sbnrnya tak ada yg harus dpermasalahkan.<br />
dan jg, kisahku sdh berakhir, sdh sampai ujung,<br />
jdi kumohon, percaya saja padaku, percaya pd kayakinanmu,<br />
percaya pd perasaanmu thdnya, percaya jg spt saat awal km memilihnya.<br />
berbahagialah dengannya, selamanya ^^,<br />
#jng lupa undangannya *lohh<br />
<br />Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-63140389751443254182012-04-21T14:35:00.001+07:002012-04-21T14:35:27.444+07:00random this dayaku nggak mau pacaran sama kamu, aku maunya nikah sama kamu.<br />
quote of this day >_<<br />
<br />
*brsa fly,hahahahaha.lebayyCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-47986240617314036272012-04-19T21:19:00.000+07:002012-04-19T21:19:22.986+07:00menjelang responsi forensiksetiap orang memiliki kisahnya sendiri-sendiri<br />
ada bahagia, duka lara, saling berkejaran bergantian<br />
begitu juga aku<br />
<br />
aku ingin menulis kisahku sendiri, dengan pensilku sendiri<br />
dan kisahku dimulai dari hari ini, menit ini bahkan detik ini<br />
kini pun aku telah menemukan tujuan hidupku<br />
<br />
aku ingin menjadi udara, air, tanah, sinar matahari, makanan,<br />
yang bermanfaat untuk keberlangsungan hidup orang lain<br />
agar keberadaanku di dunia ini memiliki manfaat<br />
semoga jalan yang aku tempuh nantinya<br />
akan mewujudkan keinginanku<br />
<br />
aku juga ingin memberikan segalanya untuk kedua orang tuaku<br />
beruntungnya aku memiliki keduanya, hingga kini, <br />
" Maka nikmat Tuhanmu mana yang kamu dustakan "<br />
begitu banyak nikmat, bahkan udara yang aku hirup sekarang<br />
merupakan bukti kasih-sayangNya<br />
<br />
masuk stase forensik kali ini memberiku banyak pelajaran<br />
kini semakin dan semakin tertarik akan dunia yang akan hadapi kelak<br />
semoga jalan menujunya akan selalu dimudahkan.Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-84005864767683472192012-04-15T22:53:00.001+07:002012-04-15T22:53:25.701+07:00surat terbuka for my turtlekini aku mengerti<br />
apa yang membuat 33 bulan kita sanggup bertahan<br />
meski sebenarnya kita tak seharusnya bersama<br />
ya, satu alasan yang cukup ampuh untuk membuat kita bertahan,<br />
almarhumah ibumu.<br />
maaf, aku tak bisa memenuhi permintaan beliau.<br />
pasti beliau menginginkan kau bahagia,<br />
tapi rupanya aku tak dapat memberikan itu.<br />
selama 33 bulan itu kau pasti tak bahagia,<br />
sampai-sampai berulang kali kita putus-nyambung<br />
hingga kau lelah, hingga aku sadar<br />
sebenarnya semua itu karena diriku sendiri<br />
aku tak kan berhenti untuk menyalahkan diriku sendiri<br />
karena memang ini salahku<br />
salahku yang tak tegas, tidak menyadari<br />
dan kenapa baru kusadari sekarang,<br />
ketika kau telah bahagia bersama orang lain<br />
saat itu ada keinginanmu untuk kembali denganku<br />
tapi lagi-lagi, itu karena beliau, ibumu<br />
karena beliau secara tak langsung telah memilihku<br />
mungkin beliau berharap, berekspetasi, bahwa aku bisa membuatmu bahagia<br />
membuat anak yang begitu dicintainya bahagia<br />
hingga akhir hayatnya<br />
tapi, aku tak bisa memenuhi permintaan beliau<br />
maafkan aku<br />
baru menyadari sekarang<br />
jadi hampir selama 3 tahun itu aku menunda kebahagiaanmu<br />
jika saja yang beliau kenal adalah wanita itu, wanita yang kini bersamamu<br />
jika saja begitu, pastilah kau telah bahagia sejak dulu-dulu<br />
<br />
tapi tak ada kata terlambat bukan,<br />
kini ku lihat kau telah bahagia bersamanya,<br />
semoga kebahagiaan kalian berjalan selamanya ya,<br />
aku hanya bisa mendoakan<br />
tidak boleh egois kembali mengharapkanmu<br />
setidaknya aku melakukan ini demi ibumu<br />
demi ibumu yang ingin melihat putra kesayangannya bahagia<br />
maka aku merelakanmu<br />
meski aku ingin menangis, menjerit, meronta, berteriak<br />
mengapa aku selemah dan serapuh ini<br />
tetapi apa yang bisa aku perbuat lebih lanjut<br />
keadaan kita sekaranglah yang membuat seperti ini<br />
keadaanku, keadaanmu, dan keadaan sekitar<br />
maka sebaiknya kita mengakhiri semua ini<br />
<br />
aku bahagia asal kau bahagia, meskipun bahagiamu tak bersamaku namun dengan orang lain.<br />
terima kasih sudah memberiku kesempatan, meski aku gagal dalam kesempatan itu.<br />
kesempatan dalam membahagiakanmu.Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-73999439474152754562012-04-15T20:25:00.000+07:002012-04-15T20:25:40.891+07:00Geudaenikkayo, my turtle...<div style="text-align: center;">Don’t say that you’re sorry<br />
Love isn’t over for me yet<br />
If we break up like this<br />
What do I do, what do I do?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">I just have love alone but I can’t even love<br />
I can’t even say the words that I <span class="IL_AD" id="IL_AD8">really</span> want to say<br />
The love that is getting farther away<br />
The words that I can’t keep – they are making me cry</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Don’t say thank you<br />
I want to give you all <span class="IL_AD" id="IL_AD6">my love</span> but<br />
If we were to truly be strangers like this<br />
What do I do, what do I do?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><span class="IL_AD" id="IL_AD7">I love you</span> – what do I do <span class="IL_AD" id="IL_AD1">because I love you</span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">It’s okay even if it’s a painful love<br />
Even if I erase the <span class="IL_AD" id="IL_AD4">last love</span> in my life<br />
You are someone that cannot be erased<br />
Even if it’s a sad <span class="IL_AD" id="IL_AD10">destiny</span>, I can’t <span class="IL_AD" id="IL_AD3">let you go</span><br />
<span class="IL_AD" id="IL_AD2">I love you because</span> it’s you</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Because to me, it’s you</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: left;">kondisilah yg tak memungkinkan, mungkin takdir kita seperti ini.</div><div style="text-align: left;">haengbokhae..... dengan siapapun itu :)</div><div style="text-align: left;">doaku bersamamu semoga kau bahagia selalu.</div><div style="text-align: left;">akan ku simpan semua kenangan itu baik-baik.</div><div style="text-align: left;">karena kenangan itu tak akan pernah terhapus.</div><div style="text-align: left;"></div>Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-47979521199954402902012-03-19T21:32:00.000+07:002012-03-19T21:32:15.944+07:00partner_takdirkutulang rusukmu tak akan tertukar dng yg lain<br />
namamu sudah berdampingan dengan nama seseorang di Lauhful Mahfudz<br />
<br />
dua pernyataan itu cukup untuk mnggiring kita membicarakan satu hal, Jodoh,<br />
seseorang yg ditakdirkan mndampingi kita seumur hidup kita, bs dibilang jg Partner Takdir.<br />
<br />
siapa dia??<br />
sy belum tau.<br />
kapan taunya??<br />
segera. jika Alloh mngizinkn, tigs tahun dr skrng.<br />
yakinkah dia sesuai perkiraanmu??<br />
yakin saja lah, haha, krn stiap ucapan adl doa.<br />
<br />
Alloh, berikanlah yg terbaik untukku, siapa pun dia.<br />
kelak tiga tahun dr skrng, tulisan inilah yg mnjadi saksi jawaban pertanyaanku ini.Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-85764026588863512722012-03-13T17:19:00.000+07:002012-03-13T17:19:01.437+07:00welcome back ^^sudah lama tak bercuap cuap di sini, hihihi<br />
satu hal berbeda dngku saat ini, i've moved on, hahaha *seneng bgt<br />
terlalu banyak waktu trbuang siasia kala itu, saatnya membuka lembaran baru<br />
<br />
and now, im joining kegiatan perCoAssan di RSDM Surakarta,<br />
msh dua mnggu lgi si, tp ndak ada salahnya mmpersiapkn dr skrng,<br />
soooo, welcome to the real jungle :-D<br />
tp sptnya takdirku msh berputar dngnya, apa mau dikata, mlh terancam jdi partner hngga lulus dokter nti. smoga lancar tak ada penghalang dan saya bisa brsikap profesional serta menerapkan kode etik kedokteran thd teman sejawat *apa seeehCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-9116259591614567962011-12-08T05:58:00.000+07:002011-12-08T05:58:00.875+07:00obrolan ngawur di pagi hari PART 2penilaianku terhadapmu berubah seiring keadaan<br />
kadang bisa ilfil, anyel, kecewa,<br />
kadang bisa biasa aja, berdamai, bersahabat<br />
tapi tidak akan pernah seperti dulu lagi!<br />
<br />
ah apalah arti smua ekspresi itu<br />
karena semua itu hanya sebuah ekspresi dari tindakan yang kita lakukan<br />
tak akan mempengaruhi nilai aslinya<br />
jika sudah asli dari sananya seperti itu, ya seperti itu<br />
toh lagipula penilaian itu hanya aku yang membuatnya<br />
belum tentu orang lain menilai sama seperti itu,<br />
terutama dia juga, haha, tak mungkin menilai buruk tentangmu<br />
<br />
yang jelas, perasaan yang susah terdefinisikan,<br />
sudah tak berbentuk, rusak, bny luka,<br />
dan SEMUA INI KARENAMU!!!!!<br />
<br />
okay -__-Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-44935537491209975362011-12-04T16:24:00.000+07:002011-12-04T16:24:31.702+07:00lonely berarti sendiriThe words I’m saying right now, I don’t know if they’ll hurt you<br />
They’ll probably make you hate me forever<br />
You, saying that I’m not the same as I used to be, is not completely untrue<br />
This changed me is a stranger to myself as well<br />
You are so kind but<br />
That’s the way you are but oh<br />
I don’t know I don’t know<br />
Why I am like this<br />
We were so in love, and you’re here now but oh<br />
I don’t know<br />
I want to find myself now<br />
<br />
Baby I’m sorry, even when I’m with you, I’m Lonely<br />
I must be lacking when it comes to love, please forgive this horrible person I am<br />
I’m sorry, this is your and my story<br />
I must not be worthy of this thing called love, even though I’m by your side<br />
<br />
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely<br />
<br />
You didn’t do anything wrong, I’m the strange one<br />
It seems I’ve already been prepared long ago, for our breakup<br />
I really wanted to treat you well, out of all the times, why is it when I’m confronted by love<br />
I am shrinking away & am lonely endlessly<br />
You are so kind but<br />
That’s the way you are but oh<br />
I don’t know I don’t know<br />
Why I am like this<br />
We were so in love, and you’re here now but oh<br />
I don’t know<br />
I want to find myself now<br />
<br />
Cuz I’m just another girl<br />
This night is lonely, I<br />
Can’t take any more, Good bye<br />
Cuz I’m just another girl<br />
I’m so lonely<br />
Even though I’m by your side right nowCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-44766132881505691772011-12-01T21:45:00.000+07:002011-12-01T21:45:17.308+07:00kehangatan itu telah mencairkan kebekuanayah kamu tukang las ya<br />
*iya, emg kenapa?<br />
karena lasernya telah mencairkan hatiku yg beku<br />
*cieeee<br />
<br />
hahaha, sepetik keababilanku saat ini :)<br />
sepetik gumbalan yg mencerminkan hatiku sekarang :)<br />
bahkan saking bahagiannya, hingga rajin update nulis d sini :)<br />
<br />
hatiku udah cair sepertinya,<br />
ya, lama-lama es kutub jg bakal mencair kok, kn kena pemanasan global, hehe<br />
<br />
aku mau ngucapin terima kasih,<br />
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Ya Alloh Engkau telah memberiku banyak kebahagiaan hari ini,<br />
Engkau memberiku bermilyar-milyar kenikmatan dari aku lahir hingga detik ini, begitu banyaknya hingga tak bisa terhitung<br />
Engkau menitipkanku pada kedua orang tua ku, kedua orang yang amat ku cintai dan ku kasihi,<br />
Engkau memberiku kesempatan mengenyam "surga dunia" ini karena nikmat yang amat sangat banyaknya kurasakan<br />
Engkau memberiku keluarga yang amat amat menyayangiku, menjadikanku sosok puteri dalam kerajaan mungil ini, kerajaan berisi keluargaku<br />
Engkau memberiku sahabat-sahabat yang juga sangat sangat mencintaiku, menyayangiku, dan mempedulikanku, sahabat yang ada di sampingku dalam setiap suka-duka ku, sahabatku dari kecil-hingga sekarang<br />
Engkau membiarkanku merasakan manis-asam-asin-pahit-gurih nya cinta, cinta yang ku dapat dari seseorang, seseorang yang mampu menjadi pastel dan telah mewarnai hidup-hitamputih ku<br />
Begitu banyak nikmat yang Dia berikan, hingga aku tak dapat menghitungnya, segala puji syukur hanya ku panjatkan kepadaMu Ya Alloh.<br />
<br />
Dan, hari ini, beberapa peristiwa telah terjadi<br />
dimulai dari peristiwa pagi hari beberapa hari lalu hingga detik ini,<br />
aku mendapatkan kembali "sahabatku" dan sahabatku :)<br />
<br />
Tulisan ini menjadi saksi kebahagiaanku malam ini,<br />
semoga akan tetap seperti ini,<br />
semoga tali silaturahmi ini tak akan pernah putus<br />
karena aku mencintaimu karena Alloh,<br />
aku pun memilih melepasmu karena Alloh,<br />
karenanya juga aku mencintai dan menyayangimu sebagai sesama muslim.<br />
semoga Alloh selalu menaungi ukhuwah ini dengan nikmat dan ridloNya,<br />
amin Ya Rabbal Alamin.<br />
<br />
*happyhappyhappy<br />
^__^Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-12159327778920193632011-12-01T09:06:00.000+07:002011-12-01T09:06:17.196+07:00obrolan ngawur di pagi haribiarkan tangan dan kakiku membeku,<br />
asal jangan hatiku yang membeku karenamu.<br />
<br />
dulu, pernah berniat membekukan hati karena suatu sebab<br />
sebab yang indah pada awalnya tapi sangat menyakitkan pada akhirnya<br />
sebab yang salah, seharusnya tak pernah terjadi<br />
sebab yang membuatku sempat gila<br />
tapi hingga detik ini, aku masih akan selalu "excited" setiap sebab itu muncul<br />
<br />
memang, seiring perjalanan, sebab itu muncul lagi, hilang dan timbul<br />
datang tak terduga tapi juga bisa menghilang begitu saja<br />
bahkan, terlintas pikiran untuk menghampiri sebab itu<br />
akan tetapi, kiranya itu hanyalah ikutan emosi jiwa<br />
kenyataannya aku memilih melupakannya<br />
<br />
hingga sebab lain pun muncul<br />
yah, meskipun bukan sebab yang pertama, tapi sebab ini lebih indah dari sebab yang pertama<br />
sebab yang mengubah hidupku<br />
sebab yang mewarnai hitam-putih duniaku<br />
sebab yang mengajariku arti pengorbanan<br />
sebab yang membuatku "ada"<br />
sebab musabab hingga aku menulis tulisan ini<br />
<br />
waktu terus berjalan, ku harap jalannya tanpa halangan<br />
tapi memang tak semua yang ku harap selalu nyata<br />
banyak, banyak, dan banyak halangan<br />
sampai membuatku menyerah,<br />
menyerah melepas merelakan <br />
namun jika saja ada sedikit keberanian,<br />
semua kondisi ini bisa berubah.<br />
<br />
<br />
ps: <br />
yang lalu biarlah berlalu<br />
aku telah menjadi masalalu mu<br />
so, tak perlu ungkit-mengungkit lagi<br />
apapun yang aku buat, apapun yang terjadi denganku,<br />
tak perlu kau meresponnya ataupun mempedulikanku<br />
karena dengan kau berbuat seperti itu,<br />
hanya akan menorehkan luka baru dan<br />
seperti menambah asam pada luka itu<br />
karena harapanku kembali muncul padahal itulah yang ingin kuhindari<br />
dan luka tetaplah luka, sayangnya luka itu irreversibel<br />
meskipun, mungkin, kau berbuat seperti itu untuk menyembuhkan lukaku<br />
tapi tetap saja luka<br />
kecuali, ada tindakan radikal, ekspresif, dan tak terduga-duga<br />
hingga bisa menghancurkan berjuta-juta batu itu<br />
<br />
dan, proteksiku terhadap semua-mua ini adalah<br />
dengan membekukan hati terhadap sebab-sebab yang lalu<br />
<br />
intinya, pngen jadi manusia ES<br />
<br />
*obrolan ngawurCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-7422294788094291842011-11-30T10:10:00.004+07:002011-12-02T07:54:21.154+07:00“Ya Allah Aku Jatuh Cinta” : Sebuah Respon Terhadap Kesalahan Mengelola Cinta<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Banyak peristiwa yang telah hadir di depan mata kita menunjukkan bahwa telah terjadi banyak persoalan yang terjadi karena cinta pada lawan jenis. Beberapa faktor penyebabnya adalah:</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-size: small;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Terlalu Belia Mengenal Cinta</span></span></b><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Zaman yang luar biasa ini nampaknya mempercepat proses remaja mengenal cinta. Di usia mereka yang sangat belia, mereka sudah mulai merasakan ada perasaan lain dalam dirinya terhadap temannya yang berbeda jenis kelamin dengan dia. Fenomena yang terjadi menunjukkan, usia mereka yang belia tidak mampu menandingi kedahsyatan cinta. Mereka belumlah cukup umur untuk mengelola cinta yang mereka miliki. Akhirnya yang terjadi adalah cerita pilu tentang pacaran yang salah jalan dan salah arah.</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-size: small;">2.</span></span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Tidak Bisa Membedakan; Simpati, Naksir dan Cinta Sejati</span></span></b><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Saat tertarik kepada seorang teman di usia belia, umumnya remaja tidak bisa membedakan, antar ketiga hal itu. Mereka dilandan kebingungan “Apakah saya sedang jatuh cinta beneran, atau hanya sekedar naksir dan simpati saja?” Lelaki dan perempuan memiliki tingkat ketertarikan yang berbeda. Lelaki biasanya tertarik pada aspek penampilan, seberapa tinggi kejelian matanya menilai seorang gadis. Sehingga bila ia tidak dibimbing hidayah, mungkin setiap kali ada perempuan cantik, ia akan selalu bilang “Kamu adalah cinta sejatiku.”</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-size: small;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Tidak Bisa Mengukur Kadarnya</span></span></b><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Sebagian besar para remaja merasa seperti berada di istana langit bila sudah jatuh cinta. Sepertinya hatinya ingin meledak karena bahagia. Bila tidak diwaspadai mereka akan dibutakan oleh cinta. Besarnya cinta yang mereka rasakan menghilangkan akal sehatnya. Pikirannya kacau, dan hatinya selalu gelisah. Mereka tidak bisa lagi membedakan apakah sebuah tindakan disebut konyol ataukah tidak hanya demi menyenangkan hati kekasihnya. Mereka juga tidak bisa lagi mengukur apakah tindakannya sudah masuk kategori berlebihan ataukah tidak. Maka tidaklah mengherankan bila seorang perempuan yang merelakan kegadisannya pada kekasihnya atas nama cinta.</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-size: small;">4.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Terlalu Naif dan Polos</span></span></b><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Wajah imut para remaja belia ini seolah mencerminkan betapa lugu dan polosnya mereka. Cinta yang mereka rasakan seolah adalah cinta sepenuh hati dan sepenuh cinta yang akan mereka rasakan selamanya. Padahal boleh jadi teman yang menjadi kekasihnya hanya iseng belaka. Kekasihnya ternyata sama sekali tidak menganggap itu sebuah hubungan cinta, hanya main-main dan pengisi waktu luang saja. Seolah sekali dia mengenal cinta, maka itu adalah hati yang paling tepat untuk berlabuh. Padahal usianya baru usia anak SMP.</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-size: small;">5.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Lebih Didorong Nafsu, Bukan Cinta</span></span></b><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Hubungan cinta di usia muda seperti orang yang haus bertemu dengan segelas air yang segar dan menyegarkan. Di saat remaja belia sedang mulai merintis libido, datanglah orang yang dicintai. Kontan saja hal</span><span style="mso-spacerun: yes;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-size: small;">ini bak orang</span><span style="mso-spacerun: yes;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-size: small;">yang sedang haus kemudian datang segelas air segar kepadanya. Sehingga tidaklah berlebihan bila disimpulkan ketertarikan antar lawan jenis saat itu lebih didasarkan pada aspek emosi sesaat dan bukan karena cinta.</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Olah karena itu seorang remaja harus dikenalkan kepada siapa ia seharusnya menempatkan cintanya yang paling utama. Merujuk kepada keterangan Ibnu Qayyim, tingkatan cinta seorang muslim diatur sebagai berikut:</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Menurut Ibnul Qayyim, seorang ulama di abad ke-7, terdapat enam peringkat cinta (maratibul-mahabah), yaitu:</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-size: small;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Peringkat ke-1 dan yang paling tinggi adalah </span><b><i><span style="font-size: small;">tatayyum</span></i></b><span style="font-size: small;">, yang merupakan hak Allah semata. </span></span><br />
<pre style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: small;"> </span></o:p></span></i></pre><div class="MsoNormal"><span style="font-size: x-large;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";">وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";"> جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ</span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: small;">(165)</span></span><br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).</span></span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"> (Al Baqarah: 165)</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Allah lah yang paling utama, tak ada tandingan tak ada bandingan. Allah yang pertama dan selalu akan</span><span style="mso-spacerun: yes;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-size: small;">menjadi yang pertama. Posisinya tidak boleh digeser menjadi nomer dua atau bahkan tiga. Cinta kita kepadaNya harus menjadi puncak dari segala cinta yang kita miliki.</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">2. Peringkat ke-2; </span><b><u><span style="font-size: small;">‘isyk</span></u></b><span style="font-size: small;"> yang hanya merupakan hak Rasulullah saw. </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Cinta yang melahirkan sikap hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohnya, dll, namun bukan untuk menghambakan diri kepadanya. Kita mencintai Rasulullah dengan segenap konsekwensinya. Kita akan dengan bangga menjalankan sunnah-sunnahnya dan mengikuti petunjuknya dalam mengamalkan agama ini. Kita juga akan mencintai kehidupannya yang luhur dan penuh amal shalih. Kita rindu berjumpa dengannya karena kemulian yang ada pada diri beliau. Namun kecintaan kita bukanlah menuntut sebuah penghambaan. </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: small;"> </span></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span></div><div class="MsoNormal"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: x-large;">قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيم</span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic";"><span style="font-size: small;">ٌ(31)</span></span><br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">“Katakanlah jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi saw) maka Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.”</span></span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"> (Ali Imran: 31)</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">3. Peringkat ke-3; </span><b><u><span style="font-size: small;">syauq</span></u></b><span style="font-size: small;"> yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Antara suami istri, antara orang tua dan anak, yang membuahkan rasa </span><i><span style="font-size: small;">mawaddah wa rahmah</span></i><span style="font-size: small;">. Seorang suami harus mencintai istrinya dengan sepenuh hati. Demikian pula si istri harus memberi cintanya kepada suaminya. Cinta yang tumbuh pada diri mereka akan menambah ketentraman hati dan ketenangan jiwa. Hidup akan menjadi lengkap, karena saling mengerti dan memahami. Manakala terjadi konflik atau perbedaan pendapat, akan mudah diselesaikan karena aspek cinta mereka yang begitu besar.</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">4. Peringkat ke-4; </span><b><u><span style="font-size: small;">shababah</span></u></b><span style="font-size: small;"> yaitu cinta sesama muslim yang melahirkan ukhuwah Islamiyah. </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Cinta ini menuntut sebuah kesabaran untuk menerima perbedaan dan melihatnya sebagai sebuah hikmah yang berharga. Seperti kita ketahui bahwa saat ini sedikit perbedaan saja seringkali menimbulkan perpecahan. Berbeda takbiratul ihram, berbeda gerakan shalat, berbeda hari Idul Adha atau Idul Fitri kadang tidak disikapi secara dewasa. Sehingga masalah pun muncul dan membuat jurang pemisah yang teramat dalam antar pengikutnya.</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">5. Peringkat ke-5; </span><b><u><span style="font-size: small;">‘ithf</span></u></b><span style="font-size: small;"> (simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia. </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untuk menyelamatkan manusia, termasuk pula di dalamnya adalah berdakwah. Rasa ini seringkali muncul bila sisi kemanusiaan kita tersentuh.</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">6. Peringkat ke-6 adalah </span><b><u><span style="font-size: small;">cinta yang paling rendah dan sederhana</span></u></b><span style="font-size: small;">, yaitu</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">cinta atau keinginan kepada selain manusia: harta benda. Namun keinginan ini sebatas </span><i><span style="font-size: small;">intifa’</span></i><span style="font-size: small;"> (pendayagunaan/pemanfaatan). Cinta jenis ini pula yang seringkali menggelincirkan manusia. Karena sifat harta memang selalu melenakan. Namun bila kita cerdas, banyaknya harta benda seharusnya tidak menjadikan kita terlena. Sebaliknya, ia hanya menjadi sarana untuk meraih cinta yang sebenarnya yaitu cinta pada Allah Ta’ala.</span></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span></b><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Lalu Bagaimana Islam Memandangnya?</span></span></b><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Islam memandang cinta sebagai sesuatu yang biasa dan sederhana. Islam adalah agama fitrah, sedang cinta itu sendiri adalah fitrah kemanusiaan. Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia. Islam tidak pula melarang seseorang untuk dicintai dan mencintai, bahkan Rasulullah menganjurkan agar cinta tersebut diutarakan.</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">“Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberitahu bahwa ia mencintainya.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzy).</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;"><br />
</span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif";"><span style="font-size: small;">Seorang muslim dan muslimah tidak dilarang untuk saling mencintai. Mereka juga tidak dilarang untuk jatuh cinta. Hanya saja, Islam menyediakan penyaluran untuk itu melalui lembaga pernikahan. Di mana sepasang manusia diberikan kebebasan untuk bercinta.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana", "sans-serif"; font-size: 11pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"><span style="font-size: small;"> </span> </span></span></div>Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-78752807973335039742011-11-30T08:56:00.000+07:002011-11-30T08:56:46.462+07:00첫사랑setiap manusia memiliki ruang kosong di hatinya<br />
ketika seseorang datang dan kita berpikir dia telah mengisi ruang kosong itu,<br />
sebenarnya dia hanya berdiri di depan pintu dan menyamarkan ruang kosong itu<br />
ruang kosong di hati kita tetap ada dan tak pernah benar-benar terisi<br />
kecuali,<br />
ruang kosong yg pertama kali dimasuki oleh seseorang yg membawa kunci itu<br />
<br />
<br />
-- <br />
“Why is it, when your looking for that someone, you find no one, but, once you find it, a lot more choices start showing up? But, if you leave that first love, then, they all start drifting away? Is that love's way of testing your true feelings or to”<br />
<br />
" karena tak butuh alasan apapun untuk dapat menjelaskan dan mendeskripsikannya "Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-812779071349838552011-11-28T21:05:00.001+07:002011-11-30T10:13:55.134+07:00Love You No Moreuntuk membebaskanmu<br />
<br />
dan aku mengalah pada rasa itu<br />
<br />
so, thank you, for being a part of my life<br />
but, sorry, it is no longer<br />
<br />
tak semudah dirimu mengambil buku baru lagi<br />
membukanya, melihat isinya, dan memilih buku itu<br />
dalam waktu singkat<br />
<br />
karena bagiku, semua itu butuh proses,<br />
karenanya aku tak seperti dirimu<br />
yang mudah mencampakkan "rasa" ituCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-1090564596513943162011-11-28T20:37:00.000+07:002011-11-28T20:37:08.390+07:00he is .......aku yakin, jodohku kelak, <br />
dia yang menemukan sepotong tulang rusuknya,<br />
dia, yang "tersimpan" di suatu tempat,<br />
dia yang telah tercatat dalam kitab Lauhful Mahfudz-ku,<br />
dia, yang berani tentunya :)<br />
<br />
aku yakin, meski awalnya orangtua tak setuju (mungkin)<br />
atau setuju (semoga)<br />
dia akan tetap memperjuangkanku<br />
dia akan selalu berusaha segala cara untuk mendapatkanku<br />
dia yang fokus pada satu tujuan itu tentunya :)<br />
<br />
still waiting, hingga dia muncul,<br />
dan hingga saat itu, aku akan menutup pintu itu.<br />
menunggu hingga dia membukanya..<br />
<br />
siapa dia??<br />
<br />
*pray: Ya Alloh, izinkan aku mengintip sedikit kitab itu, atau biarkan aku tau kata kuncinya<br />
<br />
senin, 28 november 2011<br />
jedeeerrr! kaget!Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-72478616534213009272011-10-26T12:04:00.000+07:002011-10-26T12:04:40.993+07:00jleb,<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}">"Saya nggak benci dia kok, saya cuma sakit hati aja".<br />
Itulah yang biasa kita katakan untuk mengingkari perasaan. Padahal sakit hati & benci sama saja.<br />
Tak ada gunanya kita berpura2 tak punya masalah dgn emosi kita. Mengakui adalah hal penting, agar kita merasa bertanggungjawab untuk segera mengatasinya. Sebab rasa sakit hati bagaimanapun kecilnya adalah penyakit yang mengganggu, ya<span class="text_exposed_hide"></span><span class="text_exposed_show">ng bila tak segera di obati akan menjadi kerikil2 yang mengganggu dalam kehidupan kita.<br />
Puluhan bahkan ratusan kata-kata bijak dan menggugah tidaklah akan berarti apabila yang membaca dan menemukan kata-kata tersebut tak juga bisa berubah dan bertindak menuju perbaikan setelah kata-kata tersebut diketahui dan dipahaminya.</span></span></span></h6>Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-36391619833371626732011-10-10T21:02:00.000+07:002011-10-10T21:02:11.092+07:00iseng ngepost,sesaat sebelum adzan isya' berkumandang<br />
telpun hape berdering,<br />
<br />
ya, dia meneleponku.<br />
setelah 9 menit lebih 32 detik,<br />
setelah dia mengucap salam,<br />
dan setelah aku memencet tombol off,<br />
<br />
tiba-tiba aku merinding,<br />
dan tak terasa air mataku tiba-tiba juga mengalir<br />
entah kenapa tiba-tiba mengalir dengan sendirinya<br />
menangis.<br />
<br />
<br />
apakah aku menangis karena hal terindah yg ia ceritakan kepadaku?<br />
tentang impiannya?<br />
tentang harapan besarnya terhadapku?<br />
tentang akhir indah kisah ini?<br />
-_______________________________________-"<br />
<br />
kembali aku meneteskan air mataku,<br />
menangis<br />
entah menangisi apa,<br />
aku pun tak tau<br />
<br />
dia menaiki mobil sedan dan berjas dokter<br />
pulang k jogja, bertemu kakak, bapak, ibu, serta saudara-saudara lain<br />
ada aku disitu<br />
dan juga ada sosok dua anak kecil<br />
yang satu berumur tiga tahun perempuan<br />
yang satunya lagi ada dalam gendonganku<br />
<br />
entah,<br />
mendengar ceritanya,<br />
membuatku menangis -____________-" <br />
<br />
footnote: 210310 <br />
with my nigh***r*man <br />
:)Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-10452340393096293622011-10-10T20:51:00.000+07:002011-10-10T20:51:49.766+07:00seberapa lama engkau bertahanseberapa lama engkau bertahan atas keegoisanmu,<br />
selama apakah engkau akan berada di'puncak' panggung itu,<br />
sampai kapankah engkau terus menerus membutakan mata hatimu,<br />
akankah engkau bertahan??<br />
sampai kapan?<br />
sampai ajal menjemputmu?<br />
<br />
ya, bertahanlah diatas kekerasan hatimu itu,<br />
supaya cahaya kebenaran tidak bisa menembus hatimu yang sudah beku itu,<br />
dan sekarang bersenang-senanglah di atas air mataku,<br />
akupun hanya bisa mendoakan agar engkau menyerah,<br />
menyerah atas kekerasan hatimu.<br />
<br />
bertahanlah seperti itu,<br />
dan aku hanya bisa tersenyum melihat " ketahanan " mu yang ajaib itu ^_^<br />
<br />
ps. note buat nightmaremanCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-21613267353488777422011-10-06T09:07:00.000+07:002011-10-06T09:07:01.095+07:00Karena 'rumput tetangga lebih hijau'Ada sifat manusia yang tidak bisa puas terhadap apa yang didapat, apa yang ada, sperti masih kurang saja. tetapi kenapa kekurangan-kekurangan itu justru utk orang lain. Merasa orang lain kurang sehingga muncullah 'menuntut dan menyalahkan', tanpa disadari sebenarnya bahwa smua itu karena kita yang kurang bersyukur. <br />
Kenapa kita menuntut dan menyalahkan orang lain?<br />
bisa jadi karena dampak psikologis, akibat terpojok, lalu mncari celah dng menyalahkan org lain lalu menuntut juga. lagi-lagi merasa orang lain kurang dan dirinya cukup, kurang bersyukur karena tak bisa melihat dan menerima apa yang sudah ada.<br />
<br />
Ingatlah filosofi jari yang menunjuk. Satu jari menunjuk orang lain, tiga jari lainnya menunjuk diri sndiri. Itu artinya ketika mnyalahkan orang lain, 3 kali lipat ksealahan sebenarnya ada pada diri sndiri. bahkan bisa jadi penyebabnya ada dalam gelapnya relung hati kita. <br />
<br />
Terkadang kita terlalu memanjakan diri, memperturutkan hawa nafsu, sehingga kita menjadi pribadi yang tidak bisa diharapkan dan diandalkan oleh orang lain. <br />
<br />
Seperti memiliki sifat anak-anak, dimana anak-anak belum belajar bgaimana bertanggung jawab atas tindakan mereka. Seperti itulah orang yang suka mencari-cari kekurangan orang lain, tanpa dia sadari sendiri, sebenarnya kekurangan terbesar ada pada dirinya.<br />
<br />
Orang itu juga dalam posisi lemah, ia mencoba mendapat dukungan atas situasi yang tidak menyenangkan dengan mnyalahkan orang lain. Ia merasa nyaman saat ada orang lain yang menanggung kesalahan atas hal buruk yang terjadi padanya. Bisa juga karena keinginan untuk memperbaiki kesalahannya, sehingga ia menyalahkan orang lain untuk membuatnya ''selamat''.<br />
<br />
So, ambillah cermin, berkacalah pada diri sendiri terlebih dahulu sebelum menyalahkan dan mencari kekurangan orang lain. Introspeksi diri. Karena pada dasarnya kita tak mungkin bisa melihat kekurangan orang lain jika diri kita tidak memiliki kekurangan juga.<br />
<blockquote>Apapun keadaan orang itu, kelebihannya, kekurangannya, terima dia apa adanya. Allah sudah menciptakan manusia dengan keberagaman kelebihan dan kekurangannya. Tak perlu menuntut orang lain menjadi seperti yang kita inginkan, tetapi tuntutlah diri sendiri untuk menjadi yang terbaik di antara yang paling baik.</blockquote><br />
based true story. sebuah pengalaman bertemu dan berinteraksi dengan seseorang selama 33 bulan 3 juli lalu.<br />
:)Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-33209676417120387402011-10-02T21:13:00.000+07:002011-10-02T21:13:08.067+07:00pembelajar sejati tak pernah berhentiseseorang yang belajar terus menerus<br />
belajar dari masa lalu, dari kesalahan,<br />
ya,<br />
kini aku menjadi pembelajar sejati.<br />
<br />
bahkan dari kisah pilu yang ku alami 4 bulan lalu pun bisa menjadi bahan pembelajaran<br />
bulan juni itu, bulan kelam baginya, dan bagiku<br />
tapi aku sadar, akhirnya bulan itu menjadi penerang dalam hidupku<br />
<br />
meski akhirnya hanya sang waktulah yang mengobati<br />
menjadi penawar bagi racun dunia ini<br />
racun yang mulanya manis tapi sejatinya pahit mematikan<br />
itulah racun CINTA<br />
cinta duniawi yang semu<br />
<br />
astaghfirullah, aku pun hanya bisa beristighfar,<br />
memohon ampun atas kesalahan terbesar yang kulakukan selama tiga tahun itu<br />
semoga kejadian itu tak kan terulang lagi<br />
<br />
dan kisah pilu itu menjadi guru bagiku<br />
kini, aku siap menghadapi hal yang lebih dari itu,<br />
ya, karena aku siap menjadi pembelajar sejati :)Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-66337485305978550862011-07-03T10:31:00.000+07:002011-07-03T10:31:08.675+07:00Kisah 3 JuliDialog di bawah ini tidak mencerminkan seseorang ataupun sesuatu.<br />
Tapi memang sengaja dibuat karena berkaitan dengan 3 juli :D<br />
<br />
Nia 1 : aku ga suka ah, benci banget, benci setengah hidup.<br />
Nia 2 : jangan membenci seperti itu, ga baik. Alloh Maha Membolakbalik hati manusia lho!<br />
Nia 3 : haduh, kok jadi degdegan gini ya, apa aku sakit jantung?<br />
Nia 4 : aku bahagia, hidupku menjadi berwarna, semuanya karenanya.<br />
Nia 5 : ga boleh, kamu masih kecil, belum pantes, belajar yang rajin sampai lulus dokter dan banggakan mama papa.<br />
Nia 6 : tapi tapi ga bisa, terlalu sulit untuk dilepas, susah lupa, terlanjur.<br />
Nia 7 : astaghfirullah, ingat ingat, dengarkan hati nurani, lihat kebenaran-kebenaran itu.<br />
Nia 8 : meski ada berjuta penghalang, yakinlah ada satu jalan terakhir untuk bersatu.<br />
Nia 9 : Ya Alloh jagalah hati ini, dekatkan kami pada saat yang tepat atau jauhkanlah kami sejauh-jauhnya.<br />
Nia 10 : udah aku buat benteng lho, tapi kok berkali-kali nembus balik lagi, aku kurang apa ya?<br />
Nia 11 : aku juga ga suka salah satu sifatnya, terlalu, menurutku.<br />
Nia 12 : berusaha memberikan apa yang ingin aku beri, saatnya berkorban juga.<br />
Nia 13 : tapi lama-lama kok makan ati juga, aku kurang apa lagi ya?<br />
Nia 14 : tiba-tiba inget lagi, saat-saat itu, tenang damai nyaman dan percaya banget, hingga membuatku berharap lagi.<br />
Nia 15 : astaghfirullah, luruskan niat luruskan niat!!<br />
Nia 16 : ah, sudahlah, bukunya udah balik di raknya kok, jika Alloh mengizinkan, buku itu pasti menjadi miliknya.<br />
Nia 17 : uhm, tapi boleh juga kok, pintu itu masih terbuka lebar, ikatan itu ga akan pernah putus, selamanya.<br />
Nia 18 : zzzzzZZZzzz, aku bisa gila kalo kaya gini terus, atau mungkin memang sudah gila hingga berhalusinasi ya -____-"<br />
...<br />
Nia 111 : daripada bingungbingung lagi gila/belum gila, selamat yaa, 33 bulan, 30709 ^_^<br />
....<br />
Nia 1111 : emang apa yang mau diselamatin? masih ada yang bisa diselamatkan ya? Ahahaha<br />
<br />
Dialog di atas hanyalah fiksi dalam kisah fiksi belaka.<br />
Jika ada kesamaan tokoh dan cerita, saya mohon maaf.<br />
Peace :DCherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2546702157386443836.post-3596624484743372242011-05-17T07:22:00.000+07:002011-05-17T07:22:04.382+07:00Tidak ada cinta sejati, yang ada hanyalah pilihan sejati“Astaga, jangan terlalu percaya bahwa cinta pertama itu adalah cinta yang paling indah, cinta sejati, sulit dilupakan, atau amat mengesankan.”<br />
Itu kata ayah, dengan nada menghibur, sedikit mengejek, dan menasihatiku. Setelah mendengar ceritaku di salah satu forum lelaki. Cinta pertamaku ternyata sudah punya pacar coba. Menyakitkan. Maka malam itu, ayah menghiburku.<br />
<br />
Berbeda dengan bunda yang harus begini dan begitu, tidak boleh ini dan tidak boleh itu, ayah memberikan salah satu hal yang diinginkan oleh kaum lelaki: kebebasan. Kata ayah, tidak ada laki-laki yang lebih berani daripada laki-laki yang bertanggungjawab. Maka, kebebasanku juga memiliki syarat, harus bertanggungjawab. Tentu saja aku menerima syarat itu. Tahu alasannya kenapa? Sudah pernah kuceritakan sebelumnya bukan, kalau sebagian laki-laki sangat tidak suka dibilang pengecut. Kebetulan, aku masuk ke golongan yang sebagian itu. Dan jujur, untuk hal ini aku lebih suka caranya ayah daripada caranya bunda. Sedikit sekali orang yang mau disuruh-suruh, diatur-atur, dilarang begini dan begitu. Bahkan, untuk laki-laki dengan tingkat kenakalan tertentu, larangan hanya akan membuatnya semakin semangat untuk melanggarnya, untuk melakukannya. Bisa jadi karena tertantang, bisa juga karena penasaran.<br />
<br />
Sedangkan dengan diberikan kebebasan, aku merasa lebih dihargai, lebih dipercaya, bisa diandalkan, dan serasa dianggap dewasa. Walaupun terkadang, harus menerima hukuman yang lebih berat ketika melanggar syarat tanggungjawab itu. Tapi setidaknya, hukuman secara langsung yang ayah berikan atau yang tidak langsung aku rasakan akibat konsekuensi perbuatan itu, selalu membuatku jera atau berpikir berulang kali sebelum melakukan kesalahan yang sama. <br />
Itulah kenapa untuk beberapa hal aku lebih nyaman terbuka dengan ayah daripada bunda. Termasuk dalam urusan perasaanku terhadap perempuan, cinta pertamaku itu:<br />
<br />
“Nak, mau ayah ceritakan satu rahasia kecil tentang cinta sejati.”<br />
“Boleh, Ayah.” Jawabku sedikit malas, sedikit penasaran<br />
<br />
“Tak ada yang namanya cinta sejati antar manusia. Apa yang selama ini kamu dengar tentang cinta sejati di cerita-cerita romantis itu, hanyalah kebohongan belaka. Apalagi, cerita tentang cinta pertama. Tak ada hebat-hebatnya, karena memang tak ada yang perlu dibanggakan. Bagi laki-laki, hanya masalah waktu saja untuk menemukan cinta pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya. Kamu tahu, bunda itu cinta keberapa ayah?”<br />
<br />
“Keberapa emang ayah?” aku mulai antusias<br />
“Keempat. Ayah sudah berpacaran tiga kali dengan perempuan yang berbeda sebelum memutuskan menikah dengan bunda.”<br />
“Hah, kenapa bisa sebanyak itu Ayah?” aku kaget, ayah tertawa kecil.<br />
“Kenapa bisa sebanyak itu, dan kenapa memilih bunda adalah salah satu pelajaran paling berharga dalam hidup ayah.”<br />
<br />
“Laki-laki dan perempuan sama-sama punya kecenderungan untuk tertarik satu sama lain. Selama laki-laki itu normal, Bohong kalau laki-laki tidak menyukai perempuan manapun. Pasti ada salah satu atau beberapa perempuan yang lebih disukai seorang laki-laki di atas perempuan yang lainnya sebaliknya, itu juga berlaku ntuk perempuan. Seperti di sekolah, kamu lebih menyukai cinta pertamamu itu daripada perempuan lainnya bukan? Di tempat yang lainpun, kamu akan menemukan perempuan yang lebih kamu sukai daripada perempuan lain di tempat tersebut. Rasa suka itu muncul entah dari interaksi yang sering, dari karakter yang cocok, dari prinsip yang sama, dari fisiknya, juga dari penyebab-penyebab yang lainnya. Itu sangat manusiawi. Tidak bisa dihindari, kita hanya harus mengendalikannya. Sayangnya, dulu ayah kurang bisa mengendalikan itu. Itulah sebabnya kenapa ayah berganti-ganti pacar sebelum bertemu dengan bundamu.”<br />
<br />
“Emang, apa yang dilakukan bunda kepada ayah?”<br />
<br />
“Bunda mengajarkan ayah tentang pilihan yang sejati. Memang benar tidak ada cinta sejati antar manusia, karena cinta sejati cukup diperuntukkan kepada Allah. Tetapi, selalu ada pilihan yang sejati. Sejak ayah bertemu bunda, berkenalan lebih dekat dengan bunda, bahkan sempat berpacaran beberapa waktu dengan bunda, entah apa penyebabnya, tiba-tiba bunda memberikan pilihan yang sulit kepada ayah: segera menikahi bunda atau silahkan cari perempuan lain untuk berpacaran. Setelah ayah berfikir dan merenung, ayah memilih pilihan yang pertama. Dan bunda benar-benar hebat mengajarkan ayah tentang arti pilihan itu.”<br />
<br />
“Emang apa itu pilihan yang sejati?” <br />
<br />
”Pilihan yang benar-benar dijalankan konsekuensinya. Kenapa ayah sempat berpacaran, bahkan berganti-ganti, itu karena dulu ayah tidak terlalu hebat dan berani dalam membuat pilihan tentang cinta. Tidak memahami bahwa, jika seseorang telah memilih untuk mencintai pasangannya, tak peduli seberapa tidak sempurna pasangan tersebut, selama ada saling memahami, saling menerima, saling menambal, dan saling memberi, cinta itu akan tumbuh kian membesar. Sehingga, untuk cinta jenis ini, ayah tak membutuhkan lagi cinta-cinta selanjutnya. Cukup bunda saja. Itu yang bundamu lakukan dan ajarkan kepada ayah. Itu salah satu bentuk pilihan dalam cinta, yang sudah ayah dan bunda putuskan bersama, dan keputusan itu berakhir sampai salah satu diantara kami meninggal dunia.”<br />
<br />
“Emang ada pilihan yang lain, Ayah?”<br />
<br />
“Ada, bagi mereka yang kurang ajar dan tak tahu diri, melampiaskan cinta kedua, ketiga dan selanjutnya dengan berselingkuh. Bagi yang taat banget beragama, memiliki rasa adil tingkat tinggi dan keikhlasan berbagi kasih sayang, saling bersepakat melakukan poligami. Bagi yang takut dosa, sebenarnya enggak taat-taat banget dalam beragama menggunakan poligami sebagai alasan saja. Tapi itu jauh lebih baik daripada mereka yang berselingkuh.”<br />
<br />
“Ha,, ha,, “ aku tertawa<br />
“Berarti aku harus menghapus cinta pertamaku dong, Yah?”<br />
<br />
“Tak ada yang perlu dihapus dari sebuah kenangan. Karena setiap kenangan selalu bisa memberikan hikmah. Kita hanya harus mengatur hati, agar kenangan itu tidak merusak masa depan. Lagipula, seberapa keraspun kita berusaha, kita tidak akan pernah bisa memiliki semuanya. Itulah salah satu alasan kenapa kita harus bersyukur dengan apa yang ada.”<br />
<br />
“Sepertinya kita juga tidak membutuhkan semuanya, bukan? Hanya beberapa saja. Makanya, cukup fokus pada apa-apa yang kamu butuhkan, dan apa-apa yang benar-benar sangat kamu inginkan. Itu sudah lebih dari cukup. Dan menurut ayah, kamu tidak terlalu membutuhkan pacaran bukan? Juga masih terlalu kecil untuk menginginkan berkeluarga.”<br />
<br />
“Iya juga sih.”<br />
“Astaga, bukankah kamu juga sudah janji sama bunda kalau tidak akan pacaran?”<br />
“Sst, jangan keras-keras ayah, nanti bunda denger.”<br />
<br />
*penjelasan ayah tentang cinta sejati adalah pengembangan dari quotes tere liye: “<br />
tak ada cinta yang sejati, yang ada hanyalah pilihan yang sejati” (N.A)Cherelia D. P Arthaniahttp://www.blogger.com/profile/04444296146827900236noreply@blogger.com0