Semua Bermula Dari Sini dan Akan Berakhir Dari Sini...

tenang saja adikku,
ku tak ada niat berbalik ke masa lalu itu
skrng, km adl masa sekarang dan masa depannya,
jdi sbnrnya tak ada yg harus dpermasalahkan.
dan jg, kisahku sdh berakhir, sdh sampai ujung,
jdi kumohon, percaya saja padaku, percaya pd kayakinanmu,
percaya pd perasaanmu thdnya, percaya jg spt saat awal km memilihnya.
berbahagialah dengannya, selamanya ^^,
#jng lupa undangannya *lohh

aku nggak mau pacaran sama kamu, aku maunya nikah sama kamu.
quote of this day >_<

*brsa fly,hahahahaha.lebayy

setiap orang memiliki kisahnya sendiri-sendiri
ada bahagia, duka lara, saling berkejaran bergantian
begitu juga aku

aku ingin menulis kisahku sendiri, dengan pensilku sendiri
dan kisahku dimulai dari hari ini, menit ini bahkan detik ini
kini pun aku telah menemukan tujuan hidupku

aku ingin menjadi udara, air, tanah, sinar matahari, makanan,
yang bermanfaat untuk keberlangsungan hidup orang lain
agar keberadaanku di dunia ini memiliki manfaat
semoga jalan yang aku tempuh nantinya
akan mewujudkan keinginanku

aku juga ingin memberikan segalanya untuk kedua orang tuaku
beruntungnya aku memiliki keduanya, hingga kini,
" Maka nikmat Tuhanmu mana yang kamu dustakan "
begitu banyak nikmat, bahkan udara yang aku hirup sekarang
merupakan bukti kasih-sayangNya

masuk stase forensik kali ini memberiku banyak pelajaran
kini semakin dan semakin tertarik akan dunia yang akan hadapi kelak
semoga jalan menujunya akan selalu dimudahkan.

kini aku mengerti
apa yang membuat 33 bulan kita sanggup bertahan
meski sebenarnya kita tak seharusnya bersama
ya, satu alasan yang cukup ampuh untuk membuat kita bertahan,
almarhumah ibumu.
maaf, aku tak bisa memenuhi permintaan beliau.
pasti beliau menginginkan kau bahagia,
tapi rupanya aku tak dapat memberikan itu.
selama 33 bulan itu kau pasti tak bahagia,
sampai-sampai berulang kali kita putus-nyambung
hingga kau lelah, hingga aku sadar
sebenarnya semua itu karena diriku sendiri
aku tak kan berhenti untuk menyalahkan diriku sendiri
karena memang ini salahku
salahku yang tak tegas, tidak menyadari
dan kenapa baru kusadari sekarang,
ketika kau telah bahagia bersama orang lain
saat itu ada keinginanmu untuk kembali denganku
tapi lagi-lagi, itu karena beliau, ibumu
karena beliau secara tak langsung telah memilihku
mungkin beliau berharap, berekspetasi, bahwa aku bisa membuatmu bahagia
membuat anak yang begitu dicintainya bahagia
hingga akhir hayatnya
tapi, aku tak bisa memenuhi permintaan beliau
maafkan aku
baru menyadari sekarang
jadi hampir selama 3 tahun itu aku menunda kebahagiaanmu
jika saja yang beliau kenal adalah wanita itu, wanita yang kini bersamamu
jika saja begitu, pastilah kau telah bahagia sejak dulu-dulu

tapi tak ada kata terlambat bukan,
kini ku lihat kau telah bahagia bersamanya,
semoga kebahagiaan kalian berjalan selamanya ya,
aku hanya bisa mendoakan
tidak boleh egois kembali mengharapkanmu
setidaknya aku melakukan ini demi ibumu
demi ibumu yang ingin melihat putra kesayangannya bahagia
maka aku merelakanmu
meski aku ingin menangis, menjerit, meronta, berteriak
mengapa aku selemah dan serapuh ini
tetapi apa yang bisa aku perbuat lebih lanjut
keadaan kita sekaranglah yang membuat seperti ini
keadaanku, keadaanmu, dan keadaan sekitar
maka sebaiknya kita mengakhiri semua ini

aku bahagia asal kau bahagia, meskipun bahagiamu tak bersamaku namun dengan orang lain.
terima kasih sudah memberiku kesempatan, meski aku gagal dalam kesempatan itu.
kesempatan dalam membahagiakanmu.